ketika dingin menghembuskan raganya ke jendela, itu tanda aku merindukanmu
ketika angin menjatuhkan diri di atap rumah, aku memanggilmu karna rindu
merpati menyambangi jendelaku hari Minggu, menunggu kawannya
empat merpati berjalan jalan kecil di samping meja kerja
kaki mereka membawa pita merah, "pesankan dia bandrek, aku ga mau dia kedinginan"
"kepakkan sayapmu, itu perintah atas rindu yang jarang bertemu"
mereka lalu pergi ke arah barat
bukankah kamu juga sedang di laut barat?
aku menyelesaikan riasan tembok, sebentar lagi musim peri
datangnya deras setiap hari
peri-ngatan bayar tagihan maksudnya
selesai sebelum ibu membanting pintu
"kalau dahan pohon samping ruang tvmu menari malu, aku juga menahan rindu"
aliran selokan sedang cerah
ada kucing kencing di samping parit
belanjaanku menumpuk, 3 bulan tidak ke pasar
penjual sembako "Toha" telah digantikan menantunya, pa Toha ada di ICU, harga berasnya juga jadi ICU
aku merebahkan diri di tenda bakso "Sugih", semoga pelangganmu banyak mas, istrimu akan melahirkan anak kedua kan?
"apa kau menikmati makananmu? lain kali makan bersamaku di tepi Stadion"
hujan adalah suasana klimaks saat kepala divisi menghadiahi pekerjaan tambahan
pulang membawa tengtengan kertas
aku harap, aku lekas malas
tapi lusa batas deadline berkas
nafas, aku ingin memakimu keras-keras
"kenapa tidak kau tumpahkan saja kopimu? Kau kan lelah. Percaya, kali ini aku ingin hidup bersamamu"
pria yang yang hanya mampu mengirim pesan
kau pamit "untuk bermimpi" selama ini
pergi ke laut barat lalu aku sendirian yang menanggung berat
hanya berpesan pada alam sebagai simbol kau masih ada
tapi ku rasa kau hanya bersembunyi
aku lupa namamu
tak ada namamu dalam kontak whatsapku
karna kau pergi juga tanpa bertemu
rindu itu pura pura, membuat ragu bahwa sebenarnya cinta
aku tidak rindu, kembalikan saja aku pada mood asliku
"aku akan datang hari Minggu"
Minggu itu merah, aku tak pernah suka semenjak kau pergi di hari Minggu
"aku mau kamu menunggu"
apa kembalimu akan secepat shinkansen? Kalau tidak, tua saja kau di laut barat
"................, iyaa, aku bajingan keparat"
"aku malu telah berjanji"
datanglah sebelum pagi, aku akan mampu melihatmu sebelum ada mentari
"aku mencintaimu"
to.
MS
Minggu, 11 Februari 2018
Saung Ambu
ketika angin menjatuhkan diri di atap rumah, aku memanggilmu karna rindu
merpati menyambangi jendelaku hari Minggu, menunggu kawannya
empat merpati berjalan jalan kecil di samping meja kerja
kaki mereka membawa pita merah, "pesankan dia bandrek, aku ga mau dia kedinginan"
"kepakkan sayapmu, itu perintah atas rindu yang jarang bertemu"
mereka lalu pergi ke arah barat
bukankah kamu juga sedang di laut barat?
aku menyelesaikan riasan tembok, sebentar lagi musim peri
datangnya deras setiap hari
peri-ngatan bayar tagihan maksudnya
selesai sebelum ibu membanting pintu
"kalau dahan pohon samping ruang tvmu menari malu, aku juga menahan rindu"
aliran selokan sedang cerah
ada kucing kencing di samping parit
belanjaanku menumpuk, 3 bulan tidak ke pasar
penjual sembako "Toha" telah digantikan menantunya, pa Toha ada di ICU, harga berasnya juga jadi ICU
aku merebahkan diri di tenda bakso "Sugih", semoga pelangganmu banyak mas, istrimu akan melahirkan anak kedua kan?
"apa kau menikmati makananmu? lain kali makan bersamaku di tepi Stadion"
hujan adalah suasana klimaks saat kepala divisi menghadiahi pekerjaan tambahan
pulang membawa tengtengan kertas
aku harap, aku lekas malas
tapi lusa batas deadline berkas
nafas, aku ingin memakimu keras-keras
"kenapa tidak kau tumpahkan saja kopimu? Kau kan lelah. Percaya, kali ini aku ingin hidup bersamamu"
pria yang yang hanya mampu mengirim pesan
kau pamit "untuk bermimpi" selama ini
pergi ke laut barat lalu aku sendirian yang menanggung berat
hanya berpesan pada alam sebagai simbol kau masih ada
tapi ku rasa kau hanya bersembunyi
aku lupa namamu
tak ada namamu dalam kontak whatsapku
karna kau pergi juga tanpa bertemu
rindu itu pura pura, membuat ragu bahwa sebenarnya cinta
aku tidak rindu, kembalikan saja aku pada mood asliku
"aku akan datang hari Minggu"
Minggu itu merah, aku tak pernah suka semenjak kau pergi di hari Minggu
"aku mau kamu menunggu"
apa kembalimu akan secepat shinkansen? Kalau tidak, tua saja kau di laut barat
"................, iyaa, aku bajingan keparat"
"aku malu telah berjanji"
datanglah sebelum pagi, aku akan mampu melihatmu sebelum ada mentari
"aku mencintaimu"
to.
MS
Minggu, 11 Februari 2018
Saung Ambu

Komentar
Posting Komentar